Thursday, March 12, 2009

SIRI 3- WAWANCARA DENGAN SYEIKH MUHAMMAD ALI TASKHIRI SETIAUSAHA AGUNG MAJMA' TAQRIB BAYNAL MAZAHIB ISLAMIAH DI REPUBLIK ISLAM IRAN

S : Namun di saat perbahasan kadang-kadang seorang mubalig atau ustadz mendapatkan tentangan untuk masuk ke dalam masalah-masalah sejarah yang akibatnyanya harus membongkar file-file tentang sahabat. Apakah kita harus melayaninya atau meninggalkannya?
Menurut hemat kami seorang pendakwah haruslah menghindari masalah-masalah yang menimbulkan sensitiviti di kalangan Muslimin, khususnya dalam masalah-masalah yang tidak berhubungan langsung dengan kehidupan kita saat ini. Perhatikan berapa besar pentingnya membahas siapa yang berhak untuk menjadi pemimpin setelah wafatnya Rasulullah, apakah Abu Bakar atau Ali? Apa manfaat jawapan dan hasil dari perbahasan itu bagi kehidupan kita saat ini? Almarhum Ayatullah al-Uzhma Sayid Burujurdi pernah berkata, daripada kaum Muslimin membahas siapa yang lebih berhak menjadi khalifah setelah Rasulullah dan menimbulkan perselisihan berkepanjangan tanpa akhir, sebaiknya mereka membahas siapa yang lebih berhak untuk menjadi rujukan umat dalam hal keilmuan setelah Rasulullah. Hal itu hampir menjadi kesepakatan ulama dan umat Islam. Bukankah semua Muslim dari mazhab apa pun dia, selalu menyebut Ali dengan sebutan imam. Para khalifah pun mengakui keluasan dan kedalaman ilmu Imam Ali. Mereka menyelesaikan problem yang dihadapi dengan meminta tolong kepada Imam Ali. Ilmu Imam Ali dan Ahlulbait yang lain juga membuktikan hal itu. Begitu pula hadis-hadis Nabi tentang mereka, seperti Aliyyun maal haq wal haqqu maa Aliy (Ali bersama kebenaran dan kebenaran bersama Ali), Inni tarikun fikumuts tsaqalayn kitabullah wa itratiy ahlu baytiy (Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang berat: kitabullah dan itrah-ku, Ahlulbaitku) dan lain-lain. Semua itu menunjukkan bahwa merekalah sumber keilmuan. Kita sisihkan saja pembahasan bahwa mereka merupakan sumber dan rujukan masalah-masalah politik dan kepemimpinan setelah Rasul. Alasannya, selain kerana tidak berhubungan langsung dengan kehidupan kita saat ini ia juga boleh menimbulkan perpecahan di kalangan kaum Muslimin. Noktah penting lain yang perlu dilakukan oleh para pendakwah dalam memperkenalkan mazhab Ahlulbait adalah dengan menyampaikan hadis-hadis keindahan sabda-sabda penuh hikmah mereka, yang mereka sendiri menyebutnya dengan mahasina kalamina (ucapan-ucapan indah kami).

S: Apakah yang Anda sampaikan tadi menuntut kita menutup semua perbahasan sejarah, seperti isu ’pembakaran rumah’, ’perampasan tanah Fadak’ dan sebagainya?
Menurut hemat saya, harus dibezakan antara ceramah umum dan pembahasan ilmiah. Hal itu tidak layak dan bahkan tidak boleh untuk disampaikan pada forum perdana buat pertama kali namun boleh saja menjadi pembahasan ilmiah antara ahli sejarah. Kalau kita mahu meneliti kehidupan Ahlul bait, kita tidak akan menemukan data yang menunjukkan bahwa mereka mengetengahkan isu Fadak dalam ceramah dan diskusi mereka, kecuali di saat persitiwa itu terjadi saja semenjak Imam Ali, Imam Hasan hingga Imam Kedua Belas, karena hal itu merupakan isu sejarah yang sangat sampingan. Kami meyakini masih banyak masalah positif lain yang boleh disampaikan dalam rangka memperkenalkan Ahlulbait. Itu tentu jauh lebih baik dan produktif.

S : Bagaimana pandangan Anda terhadap upacara dan ritual yang dilakukan oleh orang-orang Syiah di Iran dan di tempat lain, khususnya pada hari-hari Asyura yang kadangkala menyebabkan saudara-saudara kita dari Ahlussunnah merasa ’tidak selesa’ dan mengecamnya, seperti memukul kepala dengan pedang dan pisau, memukul-mukul dada dengan rantai hingga berdarah-darah?
Sebagian dari yang mereka lakukan, seperti menangis dan bersedih atas duka yang menimpa Ahlulbait adalah hal yang wajar. Banyak teks hadis yang menguatkan agar kita bersedih ketika Ahlulbait bersedih dan bergembira disaat mereka bergembira. Begitu juga perbuatan-perbuatan itu merupakan lambang semulajadi. Setiap bangsa memiliki cara tersendiri untuk menzahirkan kesedihannya. Misalnya, sebahagian bangsa mengenakan baju hitam, sebahagian yang lain menutup segala sesuatu dengan kain hitam, membuat makanan khusus dan membagi-bagikannya kepada yang memerlukan. Semua sikap yang dizahirkan itu, selagi tidak mengandungi unsur-unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka tidak dilarang.
Islam tidak pernah melarang adat istiadat dan budaya suatu bangsa yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, seperti memberikan makanan pada fakir miskin, menampakkan kesedihan, tidak tertawa pada hari-hari Asyura, bahkan sebahagian tidak merayakan akad nikah karena menghormati Imam Husain. Semua masalah ini adalah wajar-wajar sahaja dan saya tidak melihat adanya larangan.
Satu hal lagi yang harus kita sedar ialah, kita tidak boleh ekstrim seperti sebahagian salafiah yang mengatakan bahwa segala sesuatu harus pernah dilakukan di zaman Rasulullah atau sahabat. Menurut kami tidak harus begitu, sebab banyak dari masalah yang masuk dalam area mubah (diperbolehkan), sekalipun kita beri jenama yang berfifat keagamaan. Seperti yang saya contohkan sebelumnya, misalnya tidak melakukan perayaan akad nikah di hari-hari Asyura atau Muharram demi penghormatan kepada Imam Husain.
Kecuali hal-hal yang membahayakan bagi diri sendiri atau melakukan upacara-upacara yang dinisbahkan kepada agama sedangkan agama melarangnya, atau melakukan hal-hal aneh dan sensitif di dalam masyarakat, semua itu tidak pernah diajarkan oleh Islam. Saya meyakini hal itu sebagai bidaah dan penyelewengan yang tidak pernah diajarkan oleh wahyu dan tuntunan Allah SWT. Melukai diri, memukul kepala dengan pedang, berjalan di atas bara api dan sepertinya yang biasa dilakukan oleh orang-orang awam dan jika kita melihat juga ada ulama yang melakukannya, maka itu semua termasuk ujian yang dihadapinya dari penyakit awam. Sebenarnya hal itu tidak hanya terbatas pada apa yang dilakukan oleh orang-orang Syiah sahaja, namun juga mencakup apa yang dilakukan oleh sebagian ahlussunnah atau kaum sufi.

S : Apakah menjadi keharusan untuk kita memperingati hari-hari besar keagaamaan seperti Asyura atau lainnya dengan mencontoh apa yang dilakukan di suatu negara tertentu dan kita terapkan di tempat kita secara seratus peratus? Seharusnya kalian memperhatikan budaya umum masyarakat di tempat kalian dan penerimaan mereka. Pokok penting yang mesti dipegang teguh adalah menjelaskan kesedihan kepada masyarakat kita bahwa kita memasuki hari-hari sedih Ahlulbait, tidak lebih dari itu.
Bersambung...

Thursday, March 5, 2009

'Semua negara Islam wajib bebaskan Palestin' - Imam Ali Khamena'i -

Berita Harian -5 Mac 2009-

TEHRAN: Pemimpin agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei menggesa umat Islam di seluruh dunia menyertai perjuangan rakyat Palestin menentang keganasan Israel di Gaza.

Beliau mengeluarkan kenyataan terbaru ketika Setiausaha Negara Amerika Syarikat, Hillary Clinton menemui pemimpin Palestin dalam lawatan sulungnya ke rantau Asia Barat sejak menyandang jawatan.

Hillary dijadual menemui Presiden Palestin, Mahmud Abbas dan Perdana Menteri, Salam Fayyad di Ramallah sehari selepas berbincang dengan pemimpin Israel di Baitulmaqdis.

"Satu-satunya cara menyelamatkan Palestin ialah terus berjuang dan mempertahankan diri," kata Khamenei ketika menyampaikan ucapan pembukaan pada sidang puncak antarabangsa dua hari oleh Teheran bagi membantu Gaza dan rakyat Palestin.

Beliau berkata, menyokong dan membantu rakyat Palestin adalah tugas yang wajib dilaksanakan setiap umat Islam dan mereka perlu bersatu memusnahkan kekejaman dan jenayah Zionis.


Beliau juga menggesa pemimpin Israel yang terbabit dalam kekejaman itu dibicarakan berikutan serangan yang menyebabkan 1,300 penduduk Palestin terbunuh.

"Pemimpin politik dan tentera rejim Zionis yang memainkan peranan dan menyebabkan bencana di Gaza mesti dibicarakan. Ini adalah langkah pertama yang perlu diambil," katanya.

Iran tidak mengiktiraf Israel manakala Khamenei berulang kali menolak penubuhan dua negara sebagai jalan penyelesaian isu Israel-Palestin, strategi yang disebut semula Clinton minggu ini.

Khamenei berkata sebarang rundingan bagi menyelesaikan isu berkenaan tidak akan membuahkan hasil, sambil menambah, Amerika dan Britain terbabit dalam 'jenayah penubuhan dan sokongan ke atas 'tumor barah' (Israel).

Khamenei turut mengkritik Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) dan berkata badan dunia turut memainkan peranan dalam penubuhan Israel.

Katanya PBB menutup sebelah mata berikutan tindakan kuasa pembuli dan usaha menyelamatkan Palestin tidak akan berjaya dengan meminta bantuan PBB. AFP